Rabu, 25 Januari 2012

jantung


Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran darah dalam tubuh. Ukurann jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220 samapi 260 gram. Jantung sangat penting bagi tubuh kita karena jantung adalah organ yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut  (volume denyutan adalah 70 ml). Jumalah darah yang setiap menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
Organ fital kita ini tidak lepas dari serangan penyakit dan keadaan berbahaya. Bagi kehidupan manusai jantung sangatlah penting sehingga penyakit yang ada di jantung seringkali mengakibatkan kematian. Kematiaan yang disebakan oleh tidak berfunsinya jantung, selalau menduduki peringkat atas.
Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung berbeda. Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Sedangkan Pengertian penyakit jantung sendiri yaitu penyakit yang terjadi pada jantung akibat adanya gangguan kinerja jantung untuk memompa darah.

Beberapa pengertian :
1.      Atherosclerosis adalah gangguan pembuluh yang disebkan karena menebal dan mengerasnya dinding pembuluh nadi (arteri) besar dan sedang. Hal ini diakibatkan oleh endapan dari kolesterol, lemak, kalsium dan fibrian (plak) di dinding pembuluh.
2.      Hipertensi  adalah tingginya tekanan darah yang berhubungan dengan pengerasan/penebalan pembulu darah.
3.      Angina pictoris adalah penyakit jantung ateri otak tersumbat sama sekalih, maka timbul infark jantung atau infark otak (stroke)
4.      Kalau jantung tidak sanggup lagi memelihara peredaran darah selayaknya, makan akan timbul gagal jantung (dekompensasi)
Obat Jantung
Obat jantung adalh obat yang secara lasung memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke  keadaan normal.
Gangguan-gangguan jantung
a.       Infark jantung
Infark jantung atau trombiss koroner, umumnya disebut serangan jantung, adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke jantung oleh gumpalan darah beku (trombus). Gejala berupa nyeri yang hebat dibelakang tulangdada, rasa gelisa, tidak mampu mengerakkan tangan dan kaki, muka membiru dan debar jantung (tachycardia)
b.      Angina pectoris
Angina pectoris adalah gangguan kelelahan yang timbul sebagai akibat hypoxia (kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang-kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. Gejalanya adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang menjalar ke pindak kiri dan lengan bagian atas, terutama bila berjalan atau sesudahnya ; nyeri tersebut akan hilang bila berhenti dan istirahat.
Tindakan umum unuk mengurangi serangan angina adalah berupa tindakan :
-          Tidak merokok (karena merokok dapat menciutkan pembuluh) dan diet (kolesterol dan lemak).
-          Menghindari beban fisik maupun mental.
-          Berolah rag, sekurang-kurangnya jalan kaki selama 1 jam sehari guna memperbaiki sirkulasi di jantung .
-          Mengobati hipertensi.
c.       Arimia
Adalah ganguan ritme berupa keluhan dalam frekwensi (kecepatan) denyut jantung karena serambi (atrium) dan bilik (venterikel) berdenyut lebi cepat (tacycardia0 atau lebih lambat (bradycardia) dari normal. Dapat pula karena terjadinya kekacauan dalam ritme (irama) denyut jantung, misalnya vibrasi (flutter), getaran 9fibrilasi) ataupun extrasistole. Heartblock merupakan suatu jenis aritmia yang disebabkan oleh gangguan penyaluranlistrik dari serambi kanan ke bilik kiri. Terapinya adalah dengan pacemaker, yaitu suatu alat kecil yang dapat mengirimkan impuls-implus listrik ke jantung guna menormalisir frewensi kontraksinya.
d.      Dekompenasi jantung
Adalah keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac output menurun, misalnya akibat infark atau katup-katup jantung yang tidak bekerja sempurna, atau karena proses penuaan. Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring (dyspnea0, muka membiru (cyanosis), dan oedema.
e.       Shock
Adalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti karena biasanya berakibat fatal. Sebenarnya adalah tachycardia yang hebat, myocarditis dan sebagainya.

Pengolongan Obat jantung
(a) Kardiotonika
Yaitu glikosida-glikosida jantung, yang berkhasiat mempertinggi kontraktilitas jantung hingga cardiac ouput (volume menitnya) bertambah, sedangkan denyutnya dikurani (efek chronotrop negatif). Disamping itu glikosida jantung ini juga merintangi system penyaluran A-V (atrioventikuler, yakni dari serambi ke bilik) hingga penyaluran tersebut di perlambat. Kegunaan utamnya adalah pada kelemahan otot janyung (mycard) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi serambi.
Termasukkedalam golongan obat ini adalah :
(1)   Digitalsi folium
Merupakan prepat galenik, berupa tictura digitalis, yang diperoleh daridigitalis pupurae dan digitalis lanata. Daun digitalis mengandung dua glikosida yaitu lanatosida A dan lanatosida B. sedangkan digitalis lanata mengandung zat ke tiga, yaitu lanatosida C.
Pada terapi dengan digitalis dikenal dua jenis dosis, yaitu dosis digitalis (selama 1-6 hari pertama) dan dosis pemeliharaan. Dosis ini sangat individual zat tergantung pada kepekaan seseorang terhadap glikosida jantung.
(2)   Digoksin
Zat ini mulai bekerja setelah 2-4 jam dan bertahan sampai 3 hari. Umumnya diberikan per oral. Dalam hati mengalami biotransformasi menjadi metabolit –metabolit ini aktif yang dikeluarkan oleh ginjal. Kinidin dapat memperlambat eliminasi digoksin, sehingga dosinya perlu dikurangi hingga setengahnya bila kedua obat ini digunkan secara bersamaan.
(3)   Digitosin
Zat ini terutama digunkan pada terapi menahun dari dari dekompensasi. Mulai kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 2-3 minggu. Oleh karena itu bahaya kumulasi lebih besar. Dalam hati diubah menjadi beberapa metabolit aktif, antara lain digoksin, yang dengan perlahan diekskresi oleh ginjal. Disamping itu juga mengalami siklus eterohepatik, yang lebih besar dari pada digoksin.
(4)   Quabain
Glikosida ini diperoleh dari biji tumbuhan Stophatus gartus. Muali bekerjanya setelah injeksi i.v, adalah lebih kurang 5 menit dan bertahan lebih kurang 24 jam. Zat ini tidak mengalami biotransformasi dan dikeluwarkan dalam keadaan utuh oleh ginjal. Juga tidak mengalami siklus eterohepatik, sehingga kemungkinan kumulasi kecil.
(5)   Proscilaridin
Zat ini diperoleh dari glikosida scillaren A yan terdapat dalam umbi tumbuhan scilla maritime. Disamping berkhasiat sebagai kardiotonik, zat ini juga bersifat diuretic. Mulai bekerja setelah penggunaan oral adalah lebih kurang satu jam, lama kerjanya relative singakat, sehingga resikumulasi ringan.

(b) Obat-obat Angina pectoris
Keadaan kekurangan dara (ischemia0 pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator-vasodilator arteri jantung kebutuhan jantung akan oksigen.Diobati dengan :
·         Vasodilator koroner
Memperlebar arteri jantung, mempelancar pemasukan darah berserta oksigen, sehinggga meringankan beben jantung. Obat pilihan utama unutk serangan akut adalah nitrogliserin. Obat lainya adalah Dipiridamol, ISN.
·         Antangonis-antagonis kalsium
Kalsium merupakan elemen ensensial bagi fungsi mycord dan otot polos dinding arteriole-arteriole menciut (vasokostraksi). Antagonis kalsium menghambat pemasukan kalium ke dalam sel-sel mycord dan otot polos dinding arteri, sehingga dapat mencegah kontraksi dan vasokonriksi. Termasuk ke dalam antagonis kalsium antar lain nifedipin, Diltiazem, Verapamil.
·         Beta blockers
Pada reseptor β1 di jantung, berefek inotrop negative dan efek kronotrop positif, yaitu mengurangi daya dan frekwensi kontraksi jantung, serta memperlambat penyaluran impuls pada nosus AV.
Sedangkan pada reseptor β2 di bronchi (juga dinding pembuluh dan usus), yaitu memberikan efek vasokonstriktor. Semua β – blockers dapat digunakan unuk mengobati angina pictoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Efek samping dari obat golongan ini adalah:
1.      Dekompensasi jantung, akibat bradcardia, dengan gejala sesak napas.
2.      Bronchokonstriksi dengan gejala sesak napas dan serangan serupa asma
3.     Perasaan dingin (pada jari kaki – tangan) dan terasa lemah 9akibat berkurangnya sirkulasi perifer dan oksigen di otot)
4.      Hipoglikemia
5.     Efek sentral seperti gangguan tidur dengan mimpin – mmpin ganjil (nigthtmare0, lesu, bahkan depresi dan halusinasi.
6.      Gangguan lambung dan usus seperti mual, muntah, diare
7.      Penurunan HDL-kolesterol.
                Tergolong obat ini antara lain propanolol, acebutonol.
(c) Antiartimia
Adalah obat – oabat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung. Disamping menurunkan frkwensi denyutan jantung (efek chronotrop negetif), umunya obat – obat ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop positif). Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan artimia dibagi 4 golongan yaitu :
·         Zat –  zat dengan daya anestika local, disebut juga efek kinidin atau efek stabilisasi membrane. Zat ini mengurangi kepekaan membrane sel-sel jantung untuk rngsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium di membrane dan memperlambat depolarisasinya. Akibatnya ritme dan frekwensi jantung menjadi normal kembali. Termasuk zat ini adalah kelompok kinidin dan lidokain.
·         Zat perintang reseptor β adrenergic atau beta blockers, yang mengurangi aktivitas saraf adrenegik di otot jantung, sehingga frekwensi dan daya konstraksi jantung menurun. Contohnya timolol dan Propanolol.
·         Zat yang memperpanajang masa refrakter, dengan jalan memperpanjang aksi potensial. Contohnya Amiodaron dan Satalol.
·         Antagonis kalsium, contohnya Verapamil, Nifedipin, Diltiazem.
Contoh  obat jantung :
DIGOKSIN
Mekanisme kerja
1.      Meningkatkan kontraklititas otot jantung.
2.      Melepaskan cadangan ion Ca dari reticulum sarkoplasmik.
3.   Mempengarui aktivitas saraf otonom dan sensivitas jantung terhadap neurotransmitter saraf tersebut.
4.      Efek lasung pada serabut purkiye, nodus AV dan SA.

Indikasi
Gagal jantung, fibrilasi atau fluuter atrium, takikardia paroksimal.

Kontra indikasi:
Sindrom Wolf-Parkinson white, MCL.

Efek samping
Mual, rasa lelah, gangguan penglihatan, bigung, gangguan denyut jantung.

Interaksi obat
Hipokalemia bertambah berat jika diberikan bersama diuretik. Meningkatkan kadar antagonis kalsium, litium dan kuinidin dalam darah.

Dosis
Oral: 0,75-1,5 mg/hari

LANATOSID

Mekanisme kerja:
1.      Meningkatkan kontraklitilitas otot jantung.
2.      Melepaskan cadangan ion Ca dari reticulum sarkoplasmik.
3.      Efek lasung pada serabut purkiye nodus AV dan SA.
4.    Mempengaruhi aktifitas saraf otonom dan sensivitas jantung terhadap neurotransmitter saraf tersebut.
Indikasi:
Gagal jantung, fibrilitas atau flutter atrium, takikardia.

Kontraindikasi:
Miokard infark, sindromWolf-parkison white.

Efek samping:
Mual, rasa lelah, gangguan penglihatan bigung, gangguan denyut jantung.

Interaksi oba;
Hiplokalemia bertambah berat bila diberikan bersamaan diuretika. Meningkatkan kadar antagonis kalsium, litium, kuinidin dalam darah.

Dosis;
Im atau IV: 0,4 mg/2L.

Catatan:
1.Debaran jantung adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel.
2.Kecepatan normal denyutnadi (jumlah debaran setiap menit)
Pada bayi yang baru lahir                 140 pada umur 5 tahun 96-100
Selama tahun pertama                      120 pada umur 10 tahun 80-90
Selama tahun kedua                         110 pada orang dewasa 60-80