Jantung merupakan organ pemompa yang
besar yang memelihara peredaran darah dalam tubuh. Ukurann jantung kira-kira
sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220 samapi 260 gram.
Jantung sangat penting bagi tubuh kita karena jantung adalah organ yang
bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
Pada orang yang sedang istirahat
jantungnya berdebar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jumalah darah
yang setiap menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5
liter.
Sewaktu
banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume
denyut lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter
setiap menit.
Organ fital kita ini tidak lepas dari
serangan penyakit dan keadaan berbahaya. Bagi kehidupan manusai jantung
sangatlah penting sehingga penyakit yang ada di jantung seringkali mengakibatkan
kematian. Kematiaan yang disebakan oleh tidak berfunsinya jantung, selalau
menduduki peringkat atas.
Pengertian penyakit jantung dan serangan
jantung berbeda. Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan
jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan
sering disebut gagal jantung. Sedangkan Pengertian penyakit jantung
sendiri yaitu penyakit yang terjadi pada jantung
akibat adanya gangguan kinerja jantung untuk memompa
darah.
Beberapa pengertian :
1. Atherosclerosis
adalah gangguan pembuluh yang disebkan karena menebal dan mengerasnya dinding
pembuluh nadi (arteri) besar dan sedang. Hal ini diakibatkan oleh endapan dari
kolesterol, lemak, kalsium dan fibrian (plak) di dinding pembuluh.
2. Hipertensi adalah tingginya tekanan darah yang
berhubungan dengan pengerasan/penebalan pembulu darah.
3. Angina
pictoris adalah penyakit jantung ateri otak tersumbat sama sekalih, maka timbul
infark jantung atau infark otak (stroke)
4. Kalau
jantung tidak sanggup lagi memelihara peredaran darah selayaknya, makan akan
timbul gagal jantung (dekompensasi)
Obat Jantung
Obat jantung adalh obat yang secara lasung
memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal.
Gangguan-gangguan jantung
a.
Infark jantung
Infark
jantung atau trombiss koroner, umumnya disebut serangan jantung, adalah keadaan
tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke jantung
oleh gumpalan darah beku (trombus). Gejala berupa nyeri yang hebat dibelakang
tulangdada, rasa gelisa, tidak mampu mengerakkan tangan dan kaki, muka membiru
dan debar jantung (tachycardia)
b.
Angina pectoris
Angina
pectoris adalah gangguan kelelahan yang timbul sebagai akibat hypoxia
(kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan
dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang-kejang atau
adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. Gejalanya
adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang menjalar ke pindak kiri dan
lengan bagian atas, terutama bila berjalan atau sesudahnya ; nyeri tersebut
akan hilang bila berhenti dan istirahat.
Tindakan
umum unuk mengurangi serangan angina adalah berupa tindakan :
-
Tidak merokok (karena merokok dapat
menciutkan pembuluh) dan diet (kolesterol dan lemak).
-
Menghindari beban fisik maupun mental.
-
Berolah rag, sekurang-kurangnya jalan
kaki selama 1 jam sehari guna memperbaiki sirkulasi di jantung .
-
Mengobati hipertensi.
c.
Arimia
Adalah
ganguan ritme berupa keluhan dalam frekwensi (kecepatan) denyut jantung karena
serambi (atrium) dan bilik (venterikel) berdenyut lebi cepat (tacycardia0 atau
lebih lambat (bradycardia) dari normal. Dapat pula karena terjadinya kekacauan
dalam ritme (irama) denyut jantung, misalnya vibrasi (flutter), getaran
9fibrilasi) ataupun extrasistole. Heartblock merupakan suatu jenis aritmia yang
disebabkan oleh gangguan penyaluranlistrik dari serambi kanan ke bilik kiri.
Terapinya adalah dengan pacemaker, yaitu suatu alat kecil yang dapat
mengirimkan impuls-implus listrik ke jantung guna menormalisir frewensi
kontraksinya.
d.
Dekompenasi jantung
Adalah
keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac output menurun, misalnya
akibat infark atau katup-katup jantung yang tidak bekerja sempurna, atau karena
proses penuaan. Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring (dyspnea0, muka
membiru (cyanosis), dan oedema.
e.
Shock
Adalah
salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti karena biasanya
berakibat fatal. Sebenarnya adalah tachycardia yang hebat, myocarditis dan
sebagainya.
Pengolongan Obat jantung
(a) Kardiotonika
Yaitu
glikosida-glikosida jantung, yang berkhasiat mempertinggi kontraktilitas jantung
hingga cardiac ouput (volume menitnya) bertambah, sedangkan denyutnya dikurani
(efek chronotrop negatif). Disamping itu glikosida jantung ini juga merintangi
system penyaluran A-V (atrioventikuler, yakni dari serambi ke bilik) hingga
penyaluran tersebut di perlambat. Kegunaan utamnya adalah pada kelemahan otot
janyung (mycard) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi serambi.
Termasukkedalam
golongan obat ini adalah :
(1)
Digitalsi folium
Merupakan
prepat galenik, berupa tictura digitalis, yang diperoleh daridigitalis pupurae
dan digitalis lanata. Daun digitalis mengandung dua glikosida yaitu lanatosida
A dan lanatosida B. sedangkan digitalis lanata mengandung zat ke tiga, yaitu
lanatosida C.
Pada
terapi dengan digitalis dikenal dua jenis dosis, yaitu dosis digitalis (selama
1-6 hari pertama) dan dosis pemeliharaan. Dosis ini sangat individual zat
tergantung pada kepekaan seseorang terhadap glikosida jantung.
(2)
Digoksin
Zat
ini mulai bekerja setelah 2-4 jam dan bertahan sampai 3 hari. Umumnya diberikan
per oral. Dalam hati mengalami biotransformasi menjadi metabolit –metabolit ini
aktif yang dikeluarkan oleh ginjal. Kinidin dapat memperlambat eliminasi
digoksin, sehingga dosinya perlu dikurangi hingga setengahnya bila kedua obat
ini digunkan secara bersamaan.
(3)
Digitosin
Zat
ini terutama digunkan pada terapi menahun dari dari dekompensasi. Mulai
kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 2-3 minggu. Oleh karena itu bahaya kumulasi
lebih besar. Dalam hati diubah menjadi beberapa metabolit aktif, antara lain
digoksin, yang dengan perlahan diekskresi oleh ginjal. Disamping itu juga
mengalami siklus eterohepatik, yang lebih besar dari pada digoksin.
(4)
Quabain
Glikosida
ini diperoleh dari biji tumbuhan Stophatus
gartus. Muali bekerjanya setelah injeksi i.v, adalah lebih kurang 5 menit
dan bertahan lebih kurang 24 jam. Zat ini tidak mengalami biotransformasi dan
dikeluwarkan dalam keadaan utuh oleh ginjal. Juga tidak mengalami siklus
eterohepatik, sehingga kemungkinan kumulasi kecil.
(5)
Proscilaridin
Zat
ini diperoleh dari glikosida scillaren A yan terdapat dalam umbi tumbuhan
scilla maritime. Disamping berkhasiat sebagai kardiotonik, zat ini juga
bersifat diuretic. Mulai bekerja setelah penggunaan oral adalah lebih kurang
satu jam, lama kerjanya relative singakat, sehingga resikumulasi ringan.
(b) Obat-obat Angina
pectoris
Keadaan kekurangan dara
(ischemia0 pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator-vasodilator
arteri jantung kebutuhan jantung akan oksigen.Diobati dengan :
·
Vasodilator koroner
Memperlebar
arteri jantung, mempelancar pemasukan darah berserta oksigen, sehinggga
meringankan beben jantung. Obat pilihan utama unutk serangan akut adalah
nitrogliserin. Obat lainya adalah Dipiridamol, ISN.
·
Antangonis-antagonis kalsium
Kalsium
merupakan elemen ensensial bagi fungsi mycord dan otot polos dinding
arteriole-arteriole menciut (vasokostraksi). Antagonis kalsium menghambat
pemasukan kalium ke dalam sel-sel mycord dan otot polos dinding arteri,
sehingga dapat mencegah kontraksi dan vasokonriksi. Termasuk ke dalam antagonis
kalsium antar lain nifedipin, Diltiazem, Verapamil.
·
Beta blockers
Pada
reseptor β1 di jantung, berefek inotrop negative dan efek kronotrop
positif, yaitu mengurangi daya dan frekwensi kontraksi jantung, serta
memperlambat penyaluran impuls pada nosus AV.
Sedangkan
pada reseptor β2 di bronchi (juga dinding pembuluh dan usus), yaitu
memberikan efek vasokonstriktor. Semua β – blockers dapat digunakan unuk
mengobati angina pictoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Efek
samping dari obat golongan ini adalah:
1. Dekompensasi
jantung, akibat bradcardia, dengan gejala sesak napas.
2. Bronchokonstriksi
dengan gejala sesak napas dan serangan serupa asma
3. Perasaan
dingin (pada jari kaki – tangan) dan terasa lemah 9akibat berkurangnya
sirkulasi perifer dan oksigen di otot)
4. Hipoglikemia
5. Efek
sentral seperti gangguan tidur dengan mimpin – mmpin ganjil (nigthtmare0, lesu,
bahkan depresi dan halusinasi.
6. Gangguan
lambung dan usus seperti mual, muntah, diare
7. Penurunan
HDL-kolesterol.
Tergolong obat ini
antara lain propanolol, acebutonol.
(c) Antiartimia
Adalah
obat – oabat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung.
Disamping menurunkan frkwensi denyutan jantung (efek chronotrop negetif),
umunya obat – obat ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop
positif). Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan artimia dibagi 4 golongan
yaitu :
·
Zat –
zat dengan daya anestika local, disebut juga efek kinidin atau efek
stabilisasi membrane. Zat ini mengurangi kepekaan membrane sel-sel jantung
untuk rngsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium di membrane dan
memperlambat depolarisasinya. Akibatnya ritme dan frekwensi jantung menjadi
normal kembali. Termasuk zat ini adalah kelompok kinidin dan lidokain.
·
Zat perintang reseptor β adrenergic atau
beta blockers, yang mengurangi aktivitas saraf adrenegik di otot jantung,
sehingga frekwensi dan daya konstraksi jantung menurun. Contohnya timolol dan
Propanolol.
·
Zat yang memperpanajang masa refrakter,
dengan jalan memperpanjang aksi potensial. Contohnya Amiodaron dan Satalol.
·
Antagonis kalsium, contohnya Verapamil,
Nifedipin, Diltiazem.
Contoh obat jantung :
DIGOKSIN
Mekanisme kerja
1. Meningkatkan kontraklititas otot jantung.
2. Melepaskan
cadangan ion Ca dari reticulum sarkoplasmik.
3. Mempengarui aktivitas saraf otonom dan
sensivitas jantung terhadap neurotransmitter saraf tersebut.
4. Efek
lasung pada serabut purkiye, nodus AV dan SA.
Indikasi
Gagal
jantung, fibrilasi atau fluuter atrium, takikardia paroksimal.
Kontra
indikasi:
Sindrom
Wolf-Parkinson white, MCL.
Efek
samping
Mual,
rasa lelah, gangguan penglihatan, bigung, gangguan denyut jantung.
Interaksi
obat
Hipokalemia
bertambah berat jika diberikan bersama diuretik. Meningkatkan kadar antagonis
kalsium, litium dan kuinidin dalam darah.
Dosis
Oral:
0,75-1,5 mg/hari
LANATOSID
Mekanisme
kerja:
1. Meningkatkan
kontraklitilitas otot jantung.
2. Melepaskan
cadangan ion Ca dari reticulum sarkoplasmik.
3. Efek
lasung pada serabut purkiye nodus AV dan SA.
4. Mempengaruhi
aktifitas saraf otonom dan sensivitas jantung terhadap neurotransmitter saraf
tersebut.
Indikasi:
Gagal
jantung, fibrilitas atau flutter atrium, takikardia.
Kontraindikasi:
Miokard
infark, sindromWolf-parkison white.
Efek
samping:
Mual,
rasa lelah, gangguan penglihatan bigung, gangguan denyut jantung.
Interaksi
oba;
Hiplokalemia
bertambah berat bila diberikan bersamaan diuretika. Meningkatkan kadar
antagonis kalsium, litium, kuinidin dalam darah.
Dosis;
Im
atau IV: 0,4 mg/2L.
Catatan:
1.Debaran
jantung adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior yang terjadi
selama kontraksi ventrikel.
2.Kecepatan
normal denyutnadi (jumlah debaran setiap menit)
Pada bayi yang baru lahir 140
pada umur 5 tahun 96-100
Selama tahun pertama 120 pada umur 10 tahun
80-90
Selama tahun kedua 110
pada orang dewasa 60-80