Rabu, 15 Juni 2011

Kanker

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Kanker juga merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya.
A. Ciri-ciri sel Kanker
Kanker memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari sel normal. Ciri khas sel kanker antara lain:
• Adanya sinyal pertumbuhan yang cukup dari sel itu sendiri.
• Sel normal memerlukan sinyal pertumbuhan dari luar, sedangkan sel kanker tidak.
• Sel kanker juga kurang peka terhadap sinyal penghambat pertumbuhan sehingga pertumbuhannya tidak terkendali.
• Sel ini dapat melakukan invasi dan metastasis, tidak terbatas replikasinya, dan dapat membentuk pembuluh darah (angiogenesis).
• Sel kanker juga dapat menghindari terjadinya apoptosis.
B. Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.
• Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan.
• Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan.
• Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.
C. Jenis kanker
Sel-sel kanker dalam sebuah tumor berasal dari sebuah sel tunggal. Sel kanker dapat mengalami metastasis. Oleh sebab itu, kanker dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sel dari mana ia berasal dan lokasi sel.
• Karsinoma berasal dari kelainan pada sel epitel (misal, sistem pencernaan atau kelenjar).
• Kanker darah, seperti leukemia dan limfoma, berasal dari kelainan pada sel darah dan sumsum tulang belakang.
• Sarkoma timbul dari kelainan pada sel jaringan penghubung, tulang atau otot.
• Melanoma timbul dalam melanosit.
• Teratoma timbul dari kelainan pada sel kelamin.
Pengobatan utama untuk Kanker ::
1. Pembedahan atau Operasi
2. Kemoterapi atau dengan cara pemberian Obat-obatan
3. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi



KEMOTERAPI


Kemoterapi atau agen antineoplastik adalah penggunaan obat untuk menangani kanker. Obat ini digunakan utamanya untuk membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. Agar pengobatan kemoterapi dapat berjalan dengan baik, maka perlu diberikan informasi kesehatan secara keseluruhan baik itu sebelum, sesudah maupun sewaktu menjalankan kemoterapi sehingga diperlukan pengetahuan dalam menjalankan pengobatan. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari perawat untuk mengoptimalkan pendidikan kesehatan terhadap penderita kanker yang menjalankan kemoterapi, sebagai intervensi keperawatan dalam meningkatkan pengetahuan penderita kanker tentang kemoterapi.
A. Manfaat
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
B. Cara pemberian obat
Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).
• Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungankemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
• Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit,klinik, bahkan di rumah.
• Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedisyang terlatih).
C. Efek samping
1. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan
2. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada
beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah denganobat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
3. Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diaredisertai
dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk
mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan
4. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi.Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapatterjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
6. Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
7. Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
a. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah seldarah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
b. Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
c. Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.
8. Efek pada kulit
Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna Lebih sensitive terhadap matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
9. Produksi Hormon
Dapat menurunkan nafsu seks dan kesuburan

Contoh Kanker dan Penangananya
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas yang paling sering ditemukan pada umur 15 tahun. Osteosarkoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang kering (ujung atas). Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri, pembengkakan dan pergerakan yang terbatas. Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak memerah. Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
• Rontgen tulang yang terkena
• CT scan tulang yang terkena
• Pemeriksaan darah (termasuk kimia serum)
• CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru
• Biopsi terbuka
• Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.
Penyebab :
Penyebab osteosarkoma adalah adanya keturunan orang berpenyakit osteosarkoma.
Cara Pengobatan :
Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai
menyebar. Kemoterapi yang biasa diberikan:
• Metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin
Metotreksat adalah inhibitor (enzim) kompetitif dihydrofolate reduktase, sehingga mencegah pembentukan FH4 dari asam folat
• Doxorubicin (adriamisin)
Doxorubicin adalah agen kemoterapi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker payudara. Selain itu, doxorubicin memiliki beberapa efek samping, di antaranya menyebabkan resistensi dan kardiotoksik (meracuni jantung), sehingga berisiko tinggi bila digunakan dalam dosis tinggi.
• Cisplatin
Cisplatin adalah obat kemoterapi yang mengandung platinum yang dilakukan dengan injeksi IV yang sudah digunakan selama lebih 30 tahun untuk mengobati aneka ragam kanker.
• Cyclophosphamide (sitoksan)
Cyclophosphamide adalah golongan kemoterapi yang memiliki efek samping seperti kerontokan, mual, muntah, dan infertilitas.
• Bleomycin.
Bleomycin adalah sebuah obat CCS yang aktif pada fase G2 dari sel-sel tumor.

Jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru, maka angka harapan hidup mencapai 60%.
Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar